Puluhan mata pengunjung pameran pertanian di Tamanria Senayan, Jakarta Pusat, menatap tak berkedip sebuah tabulompat setinggi 3 m. Dari balik ketiak daun muncul 20-30 buah ara berwarna hijau hingga keunguan. Di tempat sama beberapa kolektor tengah bersiap mengelontarkan Rp 2-Jt-Rp 3-Jt umtuk mendapatkan tanaman legendaris yang akan di lelang itu. Ketika lelang di buka, haraoan sebagai kolektor langsung kandas. Lelang tabulompat Ficus carica di buka dengan harga Rp 10-Juta.
Hampir sebagian besar pengunjung terlonjak kaget mendengar harga setinggi itu. Mereka baru mengerti ketika narator menjelaskan legenda buah ara, anggota famili Moraceae itu tertulis dalam kitab 3 kitab suci, tapi sosoknya jarang dikenali oleh masyarakat Indinesia (baca sepenggal kisah dalam kitab suci, Hal 54). Namun meski melegenda harga Rp 10 Jt rupanya masih terlalu tinggi. Maklum kata tin dan sosoknya mungkin baru dikenal di pameran pada awal 2005, belakangan terdengar kabar seorang putri mantan pejabat mencari-cari tabulompat itu untuk di koleksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar